“....Rabbi ishrahlii
sadrii.
Wayassirlii amrii.
Wahlul
u’qdatanmillisaanii.
Yafqahuuqaulii.”
Ayat-ayat ini membawa saya kembali
menyelami masa kecil saya. Kalimat ini sudah tak asing lagi bagi saya. Bahkan
saya sudah hapal ketika masih duduk dibangku SD, ya... walaupun dengan tajwid
dan makhrojul huruf yang jauh dari kata sempurna. Saya ingat betul, dulu
ayat-ayat ini menjadi bagian wajib yang akan kami ucapkan secara bersama-sama
sebelum pelajaran dimulai. Ibu saya bilang kalimat yang kami ucapkan itu adalah
doa supaya dimudahkan memahami pelajaran dan saya pun mempercayainya.
Ketika kecil, saya tak pernah tahu
bahwa kalimat yang kami baca itu merupakan bagian dari ayat alquran. Di surat
Taha ayat 25 sampai 28 kita akan menemukan rangkaian kalimat doa ini. Kalimat
ini merupakan doa Nabi Musa ketika Allah mengutusnya untuk menemui Fir’aun.
Nabi Musa memohon kepada Allah agar dilapangkan dadanya dan dimudahkan
urusannya serta dimudahkan ucapannya agar mudah dipahami setiap ucapannya.
Jika kita memahami arti dari doa
ini, maka sesungguhnya doa ini tak hanya menjadi doa sebelum memulai pelajaran
namun lebih dari itu. Ketika kita akan menyampaikan suatu kebaikan, kita bisa
memulainya dengan membaca doa ini di dalam dada kita. Memohon kepada Allah agar kata-kata yang kita
sampaikan bisa menjadi jalan hidayah bagi saudara kita. Begitu pula ketika kita
akan memulai suatu urusan yang rumit menurut logika kita, kita pun bisa
mengucapkan doa in. Berharap Allah akan memudahkan urusan kita. Berdoalah...
karena doa adalah senjata orang beriman. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa tinggalkan komentarnya ya...