
Saya mulai kehabisan cara agar adik saya bersemangat untuk belajar. Hari-harinya lebih banyak dihabiskan bermain dengan teman-teman seusianya. Ketika diajak belajar, ia paling banter bertahan salama satu jam. Itupun dengan mata yang terkantuk-kantuk. Ia sulit sekali fokus pada pelajarannya. Saya harus mengurut dada ketika melihat hasil ulangan semesternya. Nilai tertinggi yang diperolehnya hanya enam. Pas-pas makan, kurang malah hehehe...
Alhamdulillah, ditengah galau saya, Allah mengingatkan saya dengan mind map. Sebuah metode mencatat yang sesuai dengan cara kerja otak. Metode ini cocok untuk semua kalangan. mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
Sebenarnya tidak begitu sulit untuk memperkenalkan mind map kepada anak-anak. Hal ini dikarenakan anak-anak suka akan warna-warni. Anak-anak juga suka menggambar. Imajinasi mereka pun lebih baik dibanding dengan orang dewasa.
Sebagai langkah awal, saya mengajak adik saya membuat mind map bersama. Tema yang saya gunakan pun tema yang sederhana saja yaitu anggota tubuh manusia. Setelah ia paham cara membuat mind map, saya mengajaknya membuat mind map untuk pelajarannya. Ajaib, dia lebih bersemangat menulis, menggambar dan mewarnai mind map nya. Belajarnya pun jadi lebih berkualitas dari sebelumnya. Alhasil gambar mind map di atas adalah karya adik saya, tapi untuk pembuatan cabang-cabang mind map masih saya bantu membuatnya. Begitu pula untuk poin-poin yang harus ditulisnya masih saya bantu mengarahkannya. Tapi untuk menulis, menggambar dan mewarnai dia sendiri yang melakukannya. Ya, maklum saja baru masih belajar dan tahap pembiasaan.
wew,mantaf tu mbak,,,,
BalasHapusmoga adiknya tambah rajin dan semangat ya belajarnya^^