Rabu, 22 Februari 2012

14 Februari So Sweet


14 Februari identik dengan coklat dan warna pink. Katanya hari itu adalah hari kasih sayang. Kalo ada hari kasih sayang, bisa diartikan bahwa hari-hari yang lainnya bukan hari untuk berkasih sayang, baik dan sayangnya hanya pada tanggal 14 itu saja. Menyedihkan :”(
Aneh tapi nyata. Tidak sedikit Generasi muda yang mengaku Islam tapi mau-maunya mengakui tanggal 14 Februari sebagai hari kasih sayang. Padahal  mereka mengetahui sebagai seorang muslim tidak boleh ikut-ikutan merayakannya, tapi kenyataannya mereka tetap merayakannya “tanpa rasa bersalah”. Inilah salah satu potret nyata bobroknya generasi negeri ini. Ketika ilmu tak diiringi dengan amal (perbuatan).
Menurut saya, Kasih sayang harusnya diberikan setiap hari. Tak perlu membuat dan menunggu untuk mengunggapkan rasa sayang. Setiap saat adalah waktu untuk mengunggapkan kasih sayang. Ungkapan sayang dapat mendekatkan hati yang jauh, menghangatkan suasana, bahkan dapat menghancurkan gunung amarah. Dasyatnya kasih sayang.
Tapi bagi saya tanggal 14 februari itu memang beda dari hari-hari biasanya. begitu special.  Bagaimana tidak, pada hari itu tepatnya Sembilan tahun yang lalu Allah menghadiahkan saya seorang adik kecil. Ya, setelah 14 tahun menyandang gelar sebagai anak tunggal akhirnya hari itu gelar itu resmi berganti.
Masih ingat cerita tentang Delisa? Seorang anak perempuan  berusia enam tahun dalam novel Hapalan Shalat Delisa yang berjuang mati-matian untuk menghapal bacaan sholat. Perjuangannya menghapal bacaan shalat mampu memberi motivasi kepada anak-anak lainnya untuk menghapal bacaan shalat. Awalnya saya sempat bingung ketika seorang sahabat menghadiahkan buku Hapalan Shalat Delisa itu kepada adik saya, “Adik saya baru berusia enam tahun, masih terbata-bata membaca, kok dikasih novel????”. Tapi akhirnya saya mengerti, memang bukan adik saya yang akan membaca novel tersebut, tapi saya yang akan membacanya lalu menceritakannya kembali kepada adik saya.
Berbeda dengan Delisa  yang sudah lancar membaca dan mau menghapal sendiri, adik saya saat itu masih terbata-bata membaca dan tidak mau menghapal sendiri. Awalnya agak kewalahan, tapi Allhamdulillah Allah memberikan petunjuk-Nya. Saya menyadar bahwai adik saya memiliki gaya belajar auditori yang menonjol, maka saya fokus pada indra pendengarannya. Saya awali dengan mengajarkan untuk shalat bersama  sehingga dia bisa dengan baik menghapal gerakan shalat. Setaip selesai shalat, saya mengucapkan bacaan shalat, ketika itu saya mulai sari bacaan ruku’ (karena itu yang pendek bacaannya). Saya mengucapkannya sesering mungkin di dekatnya. Alhamdulillah akhirnya dia bisa menyelesaikan hapalannya.
Tantangan berikutnya, ketika harus membangunkannya untuk sholat Subuh. Disaat dia sedang nyenyak-nyenyaknya tidur, ditambah dinginnya pagi buta dia benar-benar susah untuk diajak sholat. Terkadang saya harus mendengar dia menangis, ibu juga harus menggendongnya sampai ke kamar mandi. Tak jarang dia berkata “Yuk, suratnya jangan panjang-panjang ya..” hampir setiap hari.
Sekarang, di usia  ke sembilannya, dia sudah bisa sholat sendiri. Walau terkadang masih harus di ingatkan untuk sholat. Bahkan ketika sedang bermain diingatkan untuk sholat, dia berani untuk menjadi imam bagi teman bermainnya. Sholat adalah tiang agama, hendaknya kita menanamkan pendidikan agama sedini mungkin kepada anak atau adik-adik kita. Bukankah Rasulullah ` bersabda “Perintahkanlah anak itu shalat ketika ia telah sampai tujuh tahun. Dan jika telah sampai sepuluh tahun maka pukullah dia”. Jika anak telah terbiasa sholat sejak kecil, tidak akan lagi kita temui generasi muda yang bobrok akhlaknya. Insyaallah.

8 komentar:

  1. Resti saputri2/22/2012 8:57 AM

    Subhanallah..ti salut dgn usha ade membimbing Angel utk bsa hafal bacaan solat n membiasakan solat sjak kcil....
    Mudah2an angel bisa ikuti jejak ayuk nya ya...jdi wanita soleha,,,wanita yg t' hy bermanfaat utk dirinya tpi jg klurga n org2 dskitarnya...

    BalasHapus
  2. Aamiin, iya ti moga si kecil nantinya bisa jd wanita soleha. makasih ti :)

    BalasHapus
  3. inspiratif sekali ini,menjadimotivasi buat saya dan orang lain pada umumnya dalam mendidik putra putri mereka...
    salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya... bawa jg mukena anak ketika bepergian,shg tdk ada alasan anak unuk ga sholat. salam kenal jg,trm ksh ats kunjungnny & srg2 berkunjung y... :)

      Hapus
  4. Balasan
    1. Wa'alaikummussalam wr.wb.... salam kenal jg...terima kasih ats kunjungnny,srg2 brkunjung y... :)

      Hapus
  5. inspiratif,,,,
    oia klo boleh kritik yah.. coba deh aplikasi widget spti yg kanan kiri gak petng di hapus aja, atw gak perlu. jujur klo ke blog ukht, ana jadi berat bgd CPUnya ngaung trs nieh hihi..

    perhatikan jga dalam membuat blog agar org merasa nyaman kesini. saya twhu ukht suka aplikai yg unyu2 hihi.. tp lebh baik gak drpda lola. aku jga dlu prnah bgdtu masalah.. yaayayay
    semangka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah... syukron atas masukkanny ukhti.. blog ini sdh jauh lbh sdrhana skrg. smg dpt memberi kenyamanan saat berkunjung k sini :)

      Hapus

jangan lupa tinggalkan komentarnya ya...