14 Februari identik dengan coklat dan warna
pink. Katanya hari itu adalah hari kasih sayang. Kalo ada hari kasih sayang,
bisa diartikan bahwa hari-hari yang lainnya bukan hari untuk berkasih sayang,
baik dan sayangnya hanya pada tanggal 14 itu saja. Menyedihkan :”(
Aneh tapi nyata. Tidak sedikit Generasi muda
yang mengaku Islam tapi mau-maunya mengakui tanggal 14 Februari sebagai hari
kasih sayang. Padahal mereka mengetahui
sebagai seorang muslim tidak boleh ikut-ikutan merayakannya, tapi kenyataannya
mereka tetap merayakannya “tanpa rasa bersalah”. Inilah salah satu potret nyata
bobroknya generasi negeri ini. Ketika ilmu tak diiringi dengan amal
(perbuatan).
Menurut saya, Kasih sayang harusnya diberikan
setiap hari. Tak perlu membuat dan menunggu untuk mengunggapkan rasa sayang.
Setiap saat adalah waktu untuk mengunggapkan kasih sayang. Ungkapan sayang
dapat mendekatkan hati yang jauh, menghangatkan suasana, bahkan dapat
menghancurkan gunung amarah. Dasyatnya kasih sayang.
Tapi bagi saya tanggal 14 februari itu memang
beda dari hari-hari biasanya. begitu special. Bagaimana tidak, pada hari itu tepatnya
Sembilan tahun yang lalu Allah menghadiahkan saya seorang adik kecil. Ya,
setelah 14 tahun menyandang gelar sebagai anak tunggal akhirnya hari itu gelar
itu resmi berganti.
Masih ingat cerita tentang Delisa? Seorang anak
perempuan berusia enam tahun dalam novel
Hapalan Shalat Delisa yang berjuang mati-matian untuk menghapal bacaan sholat.
Perjuangannya menghapal bacaan shalat mampu memberi motivasi kepada anak-anak
lainnya untuk menghapal bacaan shalat. Awalnya saya sempat bingung ketika
seorang sahabat menghadiahkan buku Hapalan Shalat Delisa itu kepada adik saya,
“Adik saya baru berusia enam tahun, masih terbata-bata membaca, kok dikasih
novel????”. Tapi akhirnya saya mengerti, memang bukan adik saya yang akan
membaca novel tersebut, tapi saya yang akan membacanya lalu menceritakannya
kembali kepada adik saya.
Berbeda dengan Delisa yang sudah lancar membaca dan mau menghapal
sendiri, adik saya saat itu masih terbata-bata membaca dan tidak mau menghapal
sendiri. Awalnya agak kewalahan, tapi Allhamdulillah Allah memberikan
petunjuk-Nya. Saya menyadar bahwai adik saya memiliki gaya belajar auditori
yang menonjol, maka saya fokus pada indra pendengarannya. Saya awali dengan
mengajarkan untuk shalat bersama
sehingga dia bisa dengan baik menghapal gerakan shalat. Setaip selesai shalat,
saya mengucapkan bacaan shalat, ketika itu saya mulai sari bacaan ruku’ (karena
itu yang pendek bacaannya). Saya mengucapkannya sesering mungkin di dekatnya.
Alhamdulillah akhirnya dia bisa menyelesaikan hapalannya.
Tantangan berikutnya, ketika harus
membangunkannya untuk sholat Subuh. Disaat dia sedang nyenyak-nyenyaknya tidur,
ditambah dinginnya pagi buta dia benar-benar susah untuk diajak sholat.
Terkadang saya harus mendengar dia menangis, ibu juga harus menggendongnya
sampai ke kamar mandi. Tak jarang dia berkata “Yuk, suratnya jangan
panjang-panjang ya..” hampir setiap hari.
Sekarang, di usia ke sembilannya, dia sudah bisa sholat
sendiri. Walau terkadang masih harus di ingatkan untuk sholat. Bahkan ketika
sedang bermain diingatkan untuk sholat, dia berani untuk menjadi imam bagi
teman bermainnya. Sholat adalah tiang agama, hendaknya kita menanamkan
pendidikan agama sedini mungkin kepada anak atau adik-adik kita. Bukankah
Rasulullah ` bersabda “Perintahkanlah anak itu shalat
ketika ia telah sampai tujuh tahun. Dan jika telah sampai sepuluh tahun maka
pukullah dia”. Jika anak telah terbiasa sholat sejak kecil, tidak akan lagi kita temui generasi muda yang bobrok
akhlaknya. Insyaallah.
Subhanallah..ti salut dgn usha ade membimbing Angel utk bsa hafal bacaan solat n membiasakan solat sjak kcil....
BalasHapusMudah2an angel bisa ikuti jejak ayuk nya ya...jdi wanita soleha,,,wanita yg t' hy bermanfaat utk dirinya tpi jg klurga n org2 dskitarnya...
Aamiin, iya ti moga si kecil nantinya bisa jd wanita soleha. makasih ti :)
BalasHapusinspiratif sekali ini,menjadimotivasi buat saya dan orang lain pada umumnya dalam mendidik putra putri mereka...
BalasHapussalam kenal
iya... bawa jg mukena anak ketika bepergian,shg tdk ada alasan anak unuk ga sholat. salam kenal jg,trm ksh ats kunjungnny & srg2 berkunjung y... :)
HapusAssalamu'alaikum salamkenal.. :)
BalasHapusWa'alaikummussalam wr.wb.... salam kenal jg...terima kasih ats kunjungnny,srg2 brkunjung y... :)
Hapusinspiratif,,,,
BalasHapusoia klo boleh kritik yah.. coba deh aplikasi widget spti yg kanan kiri gak petng di hapus aja, atw gak perlu. jujur klo ke blog ukht, ana jadi berat bgd CPUnya ngaung trs nieh hihi..
perhatikan jga dalam membuat blog agar org merasa nyaman kesini. saya twhu ukht suka aplikai yg unyu2 hihi.. tp lebh baik gak drpda lola. aku jga dlu prnah bgdtu masalah.. yaayayay
semangka
Alhamdulillah... syukron atas masukkanny ukhti.. blog ini sdh jauh lbh sdrhana skrg. smg dpt memberi kenyamanan saat berkunjung k sini :)
Hapus