Padang, 20 Januari 2010-hari ke 3 UAS
Ujian akhir semester (UAS) selalu memberi pemandangan yang menarik yang memberikan kesan tersendiri bagi siapa pun yang memandangnya. Selalu ada yang tidak biasa, dan asyik untuk dikaji ulang ada apa dengan dunia pendidikan kita hari ini?
beberapa pemandangan yang menarik selama musim ujian berlangsung khususnya ujian akhir semester :
Pemandangan pertama, kampus yang biasa berwarna warni karena para civitas akademika nya memakai pakaian yang berwarna warni dan kostum yang bermacam-masam pula. Terkadang kampus yang dipersiapkan sebagai pencetak calon guru ini sudah tak kelihatan lagi jati dirinya. Barang kali Kampus ini lebih mirip dengan tempat perayaan kostum, mulai dari kostum santai yang cocoknya untuk dipakai di rumah sampai kostum yang cocoknya untuk pergi kondangan dengan mudah dapat dijumpai. Namun ketika musim ujian akhir semester dimulai, warna kampus disihir seperti diera tahun 65-an. Hanya ada dua warna yang berkuasa,hitam dan putih. Kostumnya pun sangat sederhana jauh dari kesan keistimawaan. Hanya mahasiswi yang menggunakan rok hitam polos dan kemeja putih polos serta memakai sepatu yang diizinkan mengikuti ujian. Begitu pula dengan mahasiswanya, memakai celana dasar warna hitam dan kemeja putih polos, sepatu dan potongan rambut yang rapi. Suatu kondisi ideal untuk seorang calon pendidik.
Pemandangan kedua, tempat photocopy mendadak menjadi tempat favorit. Jika dihari-hari biasa pengunjungnya hanya sekedarnya saja,sekarang menjadi membludak.untuk menjilid satu buku saja bisa sampai memakan waktu 2 jam atau lebih. Apa yang terjadi? Tampaknya Mahasiswa kena “sindrom photocopy” semua yang berhubungan dengan materi yang akan diujikan di photocopy, lihat teman mengopy langsung ngekor ngopy juga. Tanpa disadari ada banyak photocopyan-photocopyan yang ga jelas.syukur kalo semua photocopy itu bisa terbaca dan terpahami dengan baik,parahnya lagi kadang photocopy itu tidak terbaca hanya menjadi pelengkap persiapan ujian belaka.
Pemandangan ketiga, jam 15.00 laboratorium FMIPA dan sekitarnya sepi dari aktivitas. Biasanya masih banyak dijumpai mahasiswa yang sedang beraktivitas di labor, masih ditemui mahasiswa yang duduk melepaskan penat atau asyik berdiskusi dipelataran labor atau di bawah pohon Ficus benjamina. Namun sekarang semuanya menjadi hening. Mereka yang biasanya sangat sulit dijumpai di rumah pada waktu siang hari karena padatnya aktifitas yang dijalaninya setiap hari, sekarang menjadi lebih mudah untuk dijumpai. Waktunya lebih banyak dihabiskan dirumah untuk mempersiapkan senjata buat ujian atau hanya sekedar ikut berpartisipasi meyukseskan ujian akhirnya semester, pokoknya lebih banyak di rumahnya. Musim ujian adalah waktunya untuk istirahat dari semua aktivitas ekstra kampus. mengapa kita baru mau focus belajar ketika akan ujian? Kemana kita selama ini sampai melewatkan semua materi – materi yang disampaikan oleh dosen? Harusnya ujian adalah saat untuk me-recall kembali pelajar-pelajaran yang telah kita dapatkan, ujian saatnya mengukur sejauh mana pemahaman kita tentang pelajaran tersebut bukannya. Faktanya kita sering menghabiskan waktu ekstra untuk mempersiapkan ujian ini. Tampaknya system kebut semalam (SKS)masih menjadi pilihan terbaik untuk mereka yang selama ini terlalu disibukkan dengan seabrek kegiatannya.
Bagaimana potret pendidikan di Indonesia kedepannya? Cerah atau suram kitalah penentunya. Akan dilanjutkan pada kesempatan berikutnya. Insyaallah.
semangat ^_^
BalasHapus