Sabtu, 19 Mei 2012

Rumus Sakti dalam Berwirausaha

Menurutmu, apa rumus sakti dalam berwirausaha? cukup dengan menerapkan rumus ini saja, insyaallah usaha yang sobat jalankan akan meraih sukses. Tapi sebelumnya, Apa saja indikasi dari suksesnya sebuah usaha?
Menurutku ada beberapa, yaitu:
*usaha yang dijalankannya semakin lama semakin berkembang.
*memiliki banyak pelanggan.
*menjadi buah bibir orang-orang sehingga menjadi rujukan bagi orang lain.

Jadi apa rumus saktinya? sabar dulu dong... ;)
Sebelum sampai ke rumus sakti, aku ingin sedikt bercerita dulu. Ini sebuah cerita yang menyedihkan, miris sekali.

Di suatu pagi yang cerah dengan semangat pagi aku dan adik kos ku melangkah penuh semangat menuju kedai favorit ku yang terletak di seberang jalan. Namun, semangatku memudar ketika kulihat kadai itu tertutup rapat. Tak ada tanda-tanda kedai itu akan buka. Ada rasa kecewa yang tak bisa ku sembunyikan. Pandanganku beralih pada kedai yang tak jauh dari sana. Terbuka tapi sepi pembeli. Jelas berbeda seratus delapan puluh derajat dari kedai Da Sahar. Ya, kedai yang tutup itu familiar dengan sebutan "kadai da sahar". Kedainya lumayan besar, menyediakan berbagai keperluan dengan  pemilik tokonya yang ramah. Jauh lebih ramah dibanding dengan kedai kecil yang akan aku datangi ini.

"mau beli apa?" tanya ibu pemilik toko dengan ketus.
"Lontong bu..." jawab adik kos ku dengan suara lembutnya.
"Pakai gulai? minggir..!" Pemilik toko mulai sibuk menyiapkan pesanan . 

Aku melihat makanan apa saja yang ada di kedai ini, pandanganku berhenti pada beberapa gelas bubur kacang hijau. Aku tertarik. Lumayan untuk menu sarapan pagi ini,gumanku pelan. Namun, tiba-tiba aku teringat akan tujuan awal aku ke kadai da sahar. Aku ingin membeli diterjen.

"kayaknya di sebelah ada deh kak.." adik kos ku berkata setengah berbisik. Bagian yang dimaksud oleh adikku masih merupakan bagian dari kadai ini. Menanggapi perkataan adikku, akupun mulai melangkahkan kaki ke tempat yang dimaksud. Tempatnya agak tersudut sehingga cukup sulit mencari barang yang aku cari.

"Hei...!!! apa yang dicari tu? orang nya masih disini! jangan masuk dulu!" aku terperanjat, mendengar teriakan ibu dan anak yang sedang menyiapkan pesanan adik kos ku. Dengan setengah berlari, ibu itu pun mendatangiku. Aku masih pada posisi yang sama, berdiri mematung. 

"Mau beli apa? tunggu dulu orangnya"
"Iya bu, ini baru lihat-lihat, ada apa ga barang yang dicari" jawabku dengan lembut dan seutas senyum manis. Tapi tampaknya usahaku tidak berhasil, ibu itu tetap sewot.

"Kadai Da Sahar itu banyak barang-barangnya yang hilang, karena bebas aja sama pembelinya". katanya berusaha memberi penjelsan kenapa ia bersikap seperti itu kepada pembelinya. Aku kembali tersenyum, ku ambil dua potong wafer, lalu kuberikan uang dua ribu. Tapi apa yang terjadi...
"Diterjen tu harganya Rp. 1.200 kalau mau beli Rp. 1.000 di kadai Da Sahar, kadai yang tutup tu!" masih dengan nada ketusnya. Aku pun menambahkan lagi Rp.500 tapi tak ada uang kembalian yang aku dapatkan.
"Maaf bu, diterjennya Rp. 1.500 atau Rp. 1.200 ?" aku mencoba mendapatkan hakku. Ibu itu lalu mengembalikan uang yang menjadi hakku. Alhamdulillah.

Keinginanku untuk membeli segelas bubur kacang hijau, sirna. Perlakuan pemilik toko yang tak bersahabat itu menghilangkan selera makanku, yang aku inginkan hanyalah segera beranjak dari toko itu. 
***

Itu sedikit pengalamanku, sejak pertama berjumpa dengan ibu pemilik toko itu sampai sekarang tak pernah sekalipun aku melihatnya tersenyum. Semoga sobat-sobat tidak pernah mengalami nasib serupa dengan ku. Aku jadi teringat sebuah pepatah lama yang mengatakan pembeli adalah raja. Kata-kata ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Menurutku kata-kata itu adalah rumus  sakti bagi orang-orang yang berwirausaha. Jika rumus itu dipahami dengan baik, insyaallah kita akan sukses. Jika dirincikan lagi rumus sakti itu, kita akan tahu bahwa ia mengandung beberapa unsur yaitu:
  1. melayani pembeli ataupun calon pembeli dengan pelayanan terbaik. 
  2. Menyapa dengan ramah 
  3. serta tak lupa seutas senyuman 
Ketiga unsur itu menyatu membentuk sebuah rumus sakti yaitu "Pembeli adalah raja"
 


8 komentar:

  1. Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
    tetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D

    BalasHapus
  2. pembeli adalah raja, tapi kalo rajanya udah semena-mena kan ngeselin juga. :D


    event: menulis di blog dapet android, ikutan yuk!

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. wahh . .kalau yang jual udah ga bersahabat kayak gitu mending saya tinggal mbak.
    hehe.
    :D

    salam kenal ya.
    ditunggu kunjungan baliknya ke faizulfikri
    kalau berkenan di follow juga.
    terima kasih.
    :)

    BalasHapus
  5. kan cerita nya terpaksa di sana mas hehehehe... terima kasih atas kunjungannya :)

    BalasHapus
  6. artikel yang sngat bermanfaat..
    terima kasih sudah berbagi ilmunya..
    I like it..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamualaikum wr.wb saya sangat bersyukur kepada ALLAH karna atas kehendaknya yg telah mempertemukan saya dgn MBAH JENGGOT dan atas bantuan MBAH JENGGOT yg melalui jalan togel ini saya sekaran bisa sukses dan sudah mempunyai usaha sendiri,saya tidak rugi menghubungi MBAH JENGGOT atas bantuannya saya yang dulunya serba kekurangan,,sekaran kini kami sekeluarga sudah serba bercekukupan itu semua berkat bantuan MBAH JENGGOT dan saya pastikan kalau nomor ritual MBAH JENGOT meman selalu tepat dan terbukti dan bagi anda yg ingin sukses seperti saya silahkan hubungi MBAH JENGGOT di 082=333=999=868 saya sih dulunya tidak percaya tp klau dipikir2 tidak ada salahnya juga saya coba mengikuti prediksi MBAH JENGGOT dan ternyata ALHAMDULILLAH berhasil,,!!! silahkan anda juga buktikan sendiri.

      Hapus

jangan lupa tinggalkan komentarnya ya...