Setiap orang yang tahu
keutamaan menghapal al-Quran pasti akan bersemangat supaya bisa hapal al-Quran.
Aku salah satu diantaranya. Awalnya aku tidak berniat untuk hapal alquran.
Terlalu tinggi bercita-cita hapal 30 juz. Juz 30 saja masih bolong-bolong hehehe..
Tapi suatu ketika aku ditunjuk dadakan untuk mendampingi temanku untuk ikut
lomba Tahfizul Qur’an juz 1,29 dan 30. Wah…wah aku jadi panas dingin ketika duduk
diantara orang-orang yang bagus hapalannya. Pada akhirnya kami tidak menang,
tapi sejak saat itu keinginanku semakin menggebu-gebu untuk hapal alquran.
Ada banyak cara untuk
menghapal al-quran. Ada di antara mereka yang merelakan
kepergian (kata orang) indahnya masa-masa sekolah. Ada juga di antara mereka
yang pergi jauh mengasingkan diri dari sebagian besar kenikmatan dunia.
Totalitas mereka tak perlu dipertanyakan. Zuhud dan militan. Tak sedikit dari
mereka yang mengalami masa-masa pahit, masa di mana kejenuhan dan kebosanan
melanda-menerjang dengan derasnya. Yang mampu bersabar melewati masa pahit
itulah yang akan tetap melenggang meneruskan perjuangan hingga akhir. Namun tak
sedikit pula yang memutuskan untuk menyerah. Berhenti di tengah-tengah
perjalanan dan membelot dari azzam awal yang telah ditanamkannya.
Menghafal al-qur’an membutuhkan
motivasi tingkat tinggi. Motivasi yang mampu mendorong keinginan untuk terus
melanjutkan pahit-manis perjuangan. Kita harus memiliki motivasi utama,
kemudian diikuti oleh motivasi-motivasi kecil lain yang bergiliran mengantri
untuk terus menjadi penyemangat dalam menyelesaikan ayat demi ayat.
Telah banyak saya jumpai
artikel-artikel yang mengajarkan cara-cara menghafal dengan baik, namun dari
sekian banyak itu tak satupun yang menurut saya efisien. Membaca satu ayat
hingga beberapa puluh kali, diulang dan diulang, dilanjutkan pada ayat
berikutnya dan diulang lagi dari awal. Hal ini dapat mendatangkan kebosanan dan
menyita banyak waktu. Selama ini kita menghapal tidak mengoptimalkan kedua
belah bagian otak.
Otak terdiri dari dua belahan
yaitu kiri dan kanan. Keduanya mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri adalah
otak rasional, yang erat kaitannya dengan IQ dan lebih bersifat logis,
aritmatik, verbal, segmental, fokus, serial/linier, mencari perbedaan dan
bergantung waktu. Sedangkan otak kanan adalah otak emosional yang erat
kaitannya dengan EQ, bersifat intuitif, spasial, visual, holistik, difus,
paralel/lateral, mencari persamaan dan tak bergantung waktu. Untuk mendapatkan hasil yang optimal kita harus
menggunakan kedua belah otak.
Dalam menghafal, otak adalah
system utama. Untuk menghasilkan hafalan yang mantap dan kuat serta daya serap
yang tinggi, otak kita harus memenuhi spesifikasi pada tingkat tertentu. Ibarat
sebuah komputer yang memiliki spesifikasi tertentu untuk dapat mengoperasikan
program tertentu. Perlu ada upgrade hardware semisal processor,
RAM, mainboard dan lainnya untuk bisa menjalankan program/aplikasi yang
membutuhkan spesifikasi tinggi.
Kemampuan penyimpanan memori pada
otak masnusia sangat besar. Setiap manusia Allah anugerahkan otak dengan
kapasitas dan sensorik yang sama, tak ada alasan untuk mengatakan; “dia lebih
cerdas dari saya..” Kalaupun pada kenyataannya menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara dia dan anda, itu tidaklah menunjukkan bahwa kemampuan otak
anda lebih rendah dibandingkan dia. Mungkin dia mendapatkan konsumsi yang berbeda
dengan anda semenjak lahir. Mungkin dia telah menemukan bagaimana cara
memaksimalkan kemampuan kedua bagian otak. Maka yang perlu anda lakukan
hanyalah memaksimalkan kemampuan otak yang anda miliki. Otak juga perlu dilatih
sebagaimana organ-organ tubuh lainnya untuk dapat mencapai kemampuan terbaik.
Artikel terkait:
Cara asyik menghapal al-qur'an (2)
Artikel terkait:
Cara asyik menghapal al-qur'an (2)
Ayo semangat, perdayakan kemampuan otak kita...!!!
BalasHapus