Jumat, 27 Januari 2012

Cara asyik menghapal al-qur'an (1)

     Setiap orang yang tahu keutamaan menghapal al-Quran pasti akan bersemangat supaya bisa hapal al-Quran. Aku salah satu diantaranya. Awalnya aku tidak berniat untuk hapal alquran. Terlalu tinggi bercita-cita hapal 30 juz. Juz 30 saja masih bolong-bolong hehehe.. Tapi suatu ketika aku ditunjuk dadakan untuk mendampingi temanku untuk ikut lomba Tahfizul Qur’an juz 1,29 dan 30. Wah…wah aku jadi panas dingin ketika duduk diantara orang-orang yang bagus hapalannya. Pada akhirnya kami tidak menang, tapi sejak saat itu keinginanku semakin menggebu-gebu untuk hapal alquran.
     Ada banyak cara untuk menghapal al-quran.  Ada di antara mereka yang merelakan kepergian (kata orang) indahnya masa-masa sekolah. Ada juga di antara mereka yang pergi jauh mengasingkan diri dari sebagian besar kenikmatan dunia. Totalitas mereka tak perlu dipertanyakan. Zuhud dan militan. Tak sedikit dari mereka yang mengalami masa-masa pahit, masa di mana kejenuhan dan kebosanan melanda-menerjang dengan derasnya. Yang mampu bersabar melewati masa pahit itulah yang akan tetap melenggang meneruskan perjuangan hingga akhir. Namun tak sedikit pula yang memutuskan untuk menyerah. Berhenti di tengah-tengah perjalanan dan membelot dari azzam awal yang telah ditanamkannya.
     Menghafal al-qur’an membutuhkan motivasi tingkat tinggi. Motivasi yang mampu mendorong keinginan untuk terus melanjutkan pahit-manis perjuangan. Kita harus memiliki motivasi utama, kemudian diikuti oleh motivasi-motivasi kecil lain yang bergiliran mengantri untuk terus menjadi penyemangat dalam menyelesaikan ayat demi ayat.
     Telah banyak saya jumpai artikel-artikel yang mengajarkan cara-cara menghafal dengan baik, namun dari sekian banyak itu tak satupun yang menurut saya efisien. Membaca satu ayat hingga beberapa puluh kali, diulang dan diulang, dilanjutkan pada ayat berikutnya dan diulang lagi dari awal. Hal ini dapat mendatangkan kebosanan dan menyita banyak waktu. Selama ini kita menghapal tidak mengoptimalkan kedua belah bagian otak.
     Otak terdiri dari dua belahan yaitu kiri dan kanan. Keduanya mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri adalah otak rasional, yang erat kaitannya dengan IQ dan lebih bersifat logis, aritmatik, verbal, segmental, fokus, serial/linier, mencari perbedaan dan bergantung waktu. Sedangkan otak kanan adalah otak emosional yang erat kaitannya dengan EQ, bersifat intuitif, spasial, visual, holistik, difus, paralel/lateral, mencari persamaan dan tak bergantung waktu.  Untuk mendapatkan hasil yang optimal kita harus menggunakan kedua belah otak.
     Dalam menghafal, otak adalah system utama. Untuk menghasilkan hafalan yang mantap dan kuat serta daya serap yang tinggi, otak kita harus memenuhi spesifikasi pada tingkat tertentu. Ibarat sebuah komputer yang memiliki spesifikasi tertentu untuk dapat mengoperasikan program tertentu. Perlu ada upgrade hardware semisal processor, RAM, mainboard dan lainnya untuk bisa menjalankan program/aplikasi yang membutuhkan spesifikasi tinggi.
     Kemampuan penyimpanan memori pada otak masnusia sangat besar. Setiap manusia Allah anugerahkan otak dengan kapasitas dan sensorik yang sama, tak ada alasan untuk mengatakan; “dia lebih cerdas dari saya..” Kalaupun pada kenyataannya menunjukkan perbedaan yang signifikan antara dia dan anda, itu tidaklah menunjukkan bahwa kemampuan otak anda lebih rendah dibandingkan dia. Mungkin dia mendapatkan konsumsi yang berbeda dengan anda semenjak lahir. Mungkin dia telah menemukan bagaimana cara memaksimalkan kemampuan kedua bagian otak. Maka yang perlu anda lakukan hanyalah memaksimalkan kemampuan otak yang anda miliki. Otak juga perlu dilatih sebagaimana organ-organ tubuh lainnya untuk dapat mencapai kemampuan terbaik. 


Artikel terkait:
Cara asyik menghapal al-qur'an (2)


1 komentar:

jangan lupa tinggalkan komentarnya ya...